
Kiat Bali Cegah 350 Ribu Populasi Babi Terjangkit Demam Afrika
Beragam upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika pada 350 ribu populasi babi di Bali.
Beragam upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika pada 350 ribu populasi babi di Bali.
Jumlah ternak babi yang mati di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Per 7 Januari 2023, sudah ada sebanyak 349 ekor babi yang mati secara mendadak.
Sebanyak 256 ekor babi mati di NTT karena terserang demam babi Afrika (ASF). Wabah ini disebut menyebar ke delapan kabupaten/kota di NTT.
Balai Karantina Kupang menyanggah babi yang dikirim ke Flores berasal dari Bali, melainkan dari wilayahnya.
Jumlah ternak babi mati mendadak milik warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini bertambah menjadi 73 ekor.
Harga daging babi di Bali turun menjadi rata-rata Rp 85.054 per kg setelah kabar demam babi Afrika (ASF) di NTT.
Demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) kini membayangi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 96 ekor babi mati mendadak.
Pemkab Nagekeo dan Ngada di Flores, NTT, menolak bantuan babi dari Denpasar, Bali, karena temuan kasus babi mati mendadak terserang ASF.
Sebanyak 96 ekor babi mati mendadak di Flores, NTT. Babi itu bantuan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan melalui Bali.
Distan Bali membantah 30 ekor babi di Flores Timur, NTT yang terserang African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika bukanlah berasal dari Bali.