Lagu Angin Mamiri adalah salah satu lagu daerah dari Sulawesi Selatan yang sangat populer. Lagu ini kerap dibawakan pada acara-acara budaya dan kesenian.
Keindahan melodi dan ritme dari lagu ini menjadikannya lagu pengiring untuk tarian daerah yang bernama sama, Tari Anging Mammiri. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang belum mengenal lagu daerah khas Makassar ini.
Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai lagu Anging Mamiri sebagaimana dirangkum detikSulsel dari sebuah jurnal Universitas Negeri Makassar yang berjudul "Perancangan Media Pengenalan Filosofi lagu Anging Mamiri".
Asal Usul Lagu Anging Mamiri
Disebutkan bahwa Lagu Anging Mamiri diciptakan oleh Borra Daeng Ngirate. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1940-an.
Lagu ini diambil dari Lontara' Kelong, yaitu semacam teks karya sastra yang dilagukan. Lontara Kelong ini umumnya masih dihafal oleh masyarakat secara turun temurun dan berisi pappaseng (pesan-pesan).
Bentuk Teks lontara kelong yang asli dari lagu Anging Mamiri adalah sebagai berikut:
Anging Mammiri kupasang
Pitujui tontanganna
Manna tanakku
Puna dinging-dingin mamo
Borra Daeng Ngirate, kemudian menambahkan kalimat, baris dalam satu bait dan melakukan perubahan struktur suku kata, dalam menciptakan lirik lagu Anging Mamiri sebagaimana yang dikenal sekarang.
Lirik Lagu Anging Mamiri Beserta Artinya
Terdapat versi yang berbeda antara lirik lagu Anging Mammiri yang disusun oleh Borra Daeng Ngirate dengan yang populer di masyarakat. Berikut lirik lagu Anging Mammiri yang disusun oleh Borra Daeng Ngirate:
Angin Mammiri Kupasang
Pitujui Tontonganna
Tusarroa Takkaluppa
Aule.. Namangu'rangi
Tutenaya, Tutenaya Pa'risi'na
Battumi Anging Mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namallantasa ribuku'
Aule Manngerang Balu
Mallo'lorang, mallo'lorang je'ne mata
Je'ne matangku mamatti
Dinging-dinging Pa'maikku
Mammempo mamalannasa'
Aule manngerang nakku
Mappa empo, mappa empo panngu'rangi
Sementara lirik lagu Anging Mamiri yang populer di kalangan masyarakat adalah sebagai berikut:
Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
E..alue.. Namangngu'rangi
Tutenayya.. Tutenayya Pa'risi'na
E..alue.. Namangngu'rangi
Tutenayya.. Tutenayya Pa'risi'na
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku
E..alue.. Mangerang nakku
Nalo'lorang.. Nalo'lorang je'ne matta
E..alue.. Mangerang nakku
Nalo'lorang.. Nalo'lorang je'ne matta
Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
Anging mammiri kupasang
Arti Lirik Lagu Anging Mamiri dalam Bahasa Indonesia
Adapun arti lirik lagu Anging Mamiri yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:
Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering terlupa
Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan
Eaule... Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak pernah susah
Eaule... Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak pernah susah
Datanglah wahai angin yang bertiup semilir
Angin yang membawa rasa dingin
Yang menusuk hingga ke sumsum tulang
Eaule... yang membawa perasaan rindu
Yang menghanyutkan, yang menghanyutkan air mata
Eaule... yang membawa perasaan rindu
Yang menghanyutkan, yang menghanyutkan air mata
Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan
Filosofi Lagu Anging Mammiri
Filosofi yang terkandung dari lirik lagu Anging Mammiri memang menunjukkan kerinduan seseorang yang dititipkan kepada angin agar membuat orang yang dituju kembali. Filosofi ini tetap masih terlihat meskipun liriknya dimodifikasi.
Meski begitu, makna dan filosofi lagu Anging Mammiri ini tidak sebatas ungkapan kerinduan dan gunda gulana seseorang. Banyak orang yang salah kaprah dengan filosofi dan makna lagu Anging Mammiri ini yang sebenarnya.
Menurut penelitian Aristofani yang berjudul Transformasi Teks Lagu Daerah Anging Mammiri, dijelaskan bahwa lagu Anging Mammiri merupakan bentuk mantra yang digunakan seorang laki-laki untuk mempengaruhi wanita idamannya.
Mantra pada lagu Anging Mammiri merupakan mantra dasar yang umum dipakai. Untuk melakukannya, biasanya di pengguna akan meniupkan nafas setelah membaca mantra tersebut.
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, kepercayaan akan hal-hal mistis berupa mantra seperti ini masih sangat kental. Terutama pada upacara tradisional, akan kurang lengkap tanpa adanya mantra-mantra.
Simak Video "Balenggang Patah-Patah, Menikmati Hiburan Musik Daerah Manado Sulawesi Utara"
[Gambas:Video 20detik]
(edr/alk)