Mengutip buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul oleh Iip Syarifah, Maryam adalah putri dari Imran, seorang tetua pada masanya. Saat Maryam lahir, Imran sudah meninggal sehingga banyak orang yang berlomba untuk mengasuh putri dari sang petua tersebut.
Kemudian Nabi Zakaria berkata pada mereka, "Aku yang akan merawatnya karena dia masih kerabatku. Istriku adalah bibinya. Aku juga nabi dari umat ini, karena itu aku lebih berhak mengasuhnya daripada kalian."
Para ulama pun berkata, "Mengapa tidak salah satu di antara kami saja yang mengasuhnya? Kami tidak bisa membiarkanmu memperoleh kehormatan itu tanpa keterlibatan kami."
Saat itu, mereka hampir bertengkar dan akhirnya disepakati untuk melakukan undian. Orang yang menang dalam undian tersebutlah yang berhak membawa pulang Maryam untuk kemudian diasuhnya.
Maryam yang masih bayi pun diletakkan di atas tanah dan di sampingnya ditaruh anak panah milik orang-orang yang ingin mengasuhnya. Lalu, didatangkan seorang anak kecil untuk memilih salah satu dari anak panah tersebut.
Anak tersebut akhirnya memilih panah yang dimiliki oleh Nabi Zakaria. Kemudian Nabi Zakaria berkata:
"Allah telah memutuskan untuk memilihku menjadi pengasuhnya." Para ulama dan tetua pun menjawab, "Tidak, undian harus dilakukan tiga kali."
Atas permintaan tersebut, dilakukan kembali undian yang kedua dengan cara mereka mengukir namanya di atas anak panah yang terbuat dari kayu. Mereka berkata, "Kita akan melemparkan anak panah-anak panah ini ke sungai. Barang siapa anak panahnya berjalan melawan arus, maka dialah yang menang ."
Lalu mereka pun melemparkan anak panah masing-masing ke sungai. Semua anak panah tersebut mengikuti arus sungai yang mengalir, kecuali milik Nabi Zakaria. Akan tetapi, mereka masih saja belum puas terhadap hasil tersebut.
Mereka berkata, "Kita akan melemparkan anak panah kita ke sungai. Orang yang anak panahnya berjalan mengikuti arus itulah yang nantinya berhak mengasuh Maryam." Hasilnya, anak panah Nabi Zakaria yang tidak tenggelam dan mengikuti arus.
Artinya, Nabi Zakaria lah yang berhak merawat Maryam dan para ulama lain pun tidak menentang keputusan akhir tersebut.
Maryam dalam Asuhan Nabi Zakaria
Mengutip buku Nabi Isa dan Nabi Muhammad: Seri Kisah Para Nabi untuk Anak oleh DR. Hamid Ahmad Ath Thahir dkk, selama dalam asuhan Nabi Zakaria, Maryam tidak pernah keluar dari mihrab kecuali saat ada keperluan mendesak. Bahkan, di samping Maryam terdapat sesuatu yang tidak biasanya.
Nabi Zakaria melihat bahwa di sisi Maryam bayi terdapat buah-buahan yang tidak semestinya ada pada musim saat itu. Beliau heran kemudian bertanya, "Wahai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini?"
Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa hisab."
Nabi Zakaria pun mendapatkan pelajaran dari Maryam kecil. Beliau berdoa kepada Allah SWT agar diberikan anak seperti Maryam, meskipun istrinya sebenarnya tidak mungkin beranak dan mereka saat itu sudah tua.
Akan tetapi, atas kuasa Allah SWT, Nabi Zakaria dan sang istri akhirnya dikaruniai anak yang merupakan manusia istimewa juga yakni Nabi Yahya. Oleh karena itu, kelahiran Nabi Yahya menjadi mukjizat bagi Nabi Zakaria.
Kisah Nabi Zakaria Mengasuh Maryam dalam Al-Qur'an
Kisah Nabi Zakaria mengasuh Maryam ini pun disebutkan dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 37 yang berbunyi:
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَٰمَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Arab latin: Fa taqabbalahā rabbuhā biqabụlin ḥasaniw wa ambatahā nabātan ḥasanaw wa kaffalahā zakariyyā, kullamā dakhala 'alaihā zakariyyal-miḥrāba wajada 'indahā rizqā, qāla yā maryamu annā laki hāżā, qālat huwa min 'indillāh, innallāha yarzuqu may yasyā`u bigairi ḥisāb
Artinya: Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Simak Video "Modal Rp 1,5 Juta, Pasutri Ini Bisa Sukses dengan Ms Glow"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadan Menurut Hadits, Benarkah Demikian?
Ratusan Remaja Ngaji Bersama di Alun-alun Klaten