Jakarta - Makam Ratu Nefertari, permaisuri Firaun Agung Ramses II disebut makam terindah di Mesir. Penuh dengan mural estetik peradaban Mesir kuno penampakan Nefertiti.
Foto Edu
Potret Keindahan Makam Ratu Mesir Kuno Nefertari

Dari buku House of Eternity: Tomb of Nefertari yang ditulis John K McDonald terbitan Getty Conservation Institute, makam Nefertari dibangun sekitar 3 ribu tahun lalu. Ditemukan tahun 1904 oleh Egyptolog Italia, Ernesto Schiaparelli. (Independent Picture Service/Getty Images)
Saat ditemukan tahun 1904 oleh Schiaparelli, didapatinya bahwa makam itu sebenarnya telah dijarah. Sarkofagus dan mumi Nefertari sudah tak ada di tempatnya. Tinggal mural-mural indah di makam seluas 520 meter persegi yang dibangun Ramses II. Universal History Archive/Getty Images
Saking indahnya, makam Nefertari yang berkode QV66 ini dijuluki Kapel Sistina dari Mesir. Kapel Sistina di Vatikan terkenal karena dipenuhi lukisan dinding karya Michaelangelo. Pun makam Nefertari, gaya lukis dindingnya sangat indah di era Mesir kuno, bahkan masih bisa dirasakan indah saat dilihat di masa kini. (Universal History Archive/Getty Images)
Terlihat keanggunan Ratu Nefertari yang ditampakkan bermain senet alias permainan papan serupa catur. Kemudian digambarkan Nefertari sebagai burung ba, simbol jiwanya yang bisa terbang bebas setelah kematian. Dan Nefertari yang berlutut dengan tangan menyembah kepada Dewa Bumi, Akuru. (Getty Images/Dean Mouhtaropoulos)
Permaisuri pertama dan favorit Firaung Agung Ramses II. Ramses II punya setidaknya 8 istri, 45 putra dan 40-an putri. Namun Nefertari ini yang paling dicintai. Semasa hidup, Nefertari punya banyak julukan, seperti 'permaisuri agung' , 'ibu para raja', 'istri dewa', 'wanita keturunan bangsawan' , 'wanita yang kepadanya matahari bersinar'. (Getty Images/Barry Iverson)
Ratu Nefertari diduga kuat berpendidikan, bisa menulis dan memiliki literasi dan pengetahuan yang bagus. Salah satu buktinya, Nefertari digambarkan bersama Thoth, Dewa Mesir Kuno untuk ilmu pengetahuan, matematika dan teks-teks suci. (Universal History Archive/Getty Images)