Tim ilmuwan internasional telah mengidentifikasi fosil makhluk laut primitif yang terawetkan dengan baik pada 2017 lalu. Fosil tersebut diduga sebagai nenek moyang tertua secara biologis dari berbagai jenis hewan dan termasuk manusia.
Makhluk mikroskopis yang diberi nama Saccorhytus memiliki bentuk tubuh seperti kantong yang hidup di awal Zaman Kambrium, sekitar 540 juta tahun lalu.
Dijelaskan dalam situs Britannica, Saccorhytus memiliki panjang tubuh hanya sekitar satu milimeter dan hidup di antara butiran pasir di dasar laut.
Secara kasat mata, fosil yang ditemukan di China tersebut tampak seperti bintik hitam di batu kapur.
Para peneliti percaya bahwa Saccorhytus adalah spesimen paling awal dari kelompok besar hewan yang disebut deuterostoma, yang meliputi chordata (kelompok yang mencakup semua vertebrata) dan echinodermata.
Fosil Saccorhytus Membuka Pengetahuan tentang Evolusi Hewan
Studi ini dilakukan oleh tim peneliti internasional, dari Inggris, China, dan Jerman. Salah satu peneliti, Prof Simon Conway Morris, dari University of Cambridge menjelaskan bahwa pada hewan tersebut tidak ditemukan anus.
Para peneliti tidak dapat menemukan bukti bahwa hewan tersebut memiliki anus. Namun, ditemukan bahwa mereka kemungkinan mengonsumsi makanan dan mengeluarkannya dari lubang yang sama.
"Kami berpikir bahwa sebagai deuterostomia awal, ini mungkin merupakan permulaan primitif dari berbagai spesies yang sangat beragam, termasuk diri kita sendiri. Semua deuterostomia memiliki nenek moyang yang sama, dan menurut kami itulah yang sedang kita lihat di sini," ucap Prof Morris dikutip dari BBC News.
"Saccorhytus sekarang memberi kita wawasan luar biasa ke dalam tahap awal evolusi kelompok yang mengarah ke ikan dan akhirnya, ke kita," ujar Degan Shu, dari Northwest University di Xi'An.
Jadi bisa dikatakan, fosil yang ditemukan adalah bagian dari deuterostoma yang merupakan leluhur bersama bagi banyak spesies.
Termasuk yang menciptakan jalan evolusi di mana jutaan tahun kemudian mengarah menjadi manusia.
Ilmuwan Sulit Menemukan Nenek Moyang Manusia dengan Jenis yang Sama
Meski muncul dugaan yang berkaitan dengan ciri biologis leluhur manusia, tetapi sulit bagi para ilmuwan untuk menentukan seperti apa nenek moyang yang sama sebelumnya.
Studi tersebut hanya menunjukkan bahwa tubuh hewan itu simetris dan merupakan karakteristik yang diwarisi oleh banyak keturunan evolusionernya, termasuk manusia.
Saccorhytus juga ditutupi dengan kulit dan otot yang tipis dan relatif lentur, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa ia bergerak dengan mengontraksikan ototnya dan bergerak dengan menggeliat.
Para peneliti mengatakan bahwa ciri yang paling mencolok adalah mulutnya yang besar, dibandingkan bagian tubuhnya yang lain.
Mereka mengatakan bahwa itu mungkin digunakan untuk makan dengan menelan partikel makanan, atau bahkan makhluk lain.
Menurut para ilmuwan, struktur kerucut pada tubuh Saccorhytus mungkin untuk membiarkan air yang ditelannya keluar dan peneliti menduga ini adalah versi paling awal dari insang.
Simak Video "4 Benda Sehari-hari yang Ternyata Ditemukan oleh Ilmuwan Muslim"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwk)